"Kejadiannya seperti Merapi. Saat ada gempa Bantul, aktivitasnya naik setelah gempa itu," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, Senin, 6 Juni 2011.
Surono mengatakan gempa bumi Kebumen 2011 Banjarnegara menyebabkan munculnya gempa vulkanik dalam. Padahal, selama ini gempa vulkanik dalam belum pernah terjadi selama peningkatan aktivitas Kawah Timbang.
Ia tak mau berandai-andai soal ada tidaknya keterkaitan antara gempa dengan peningkatan aktivitas Timbang. Hanya saja, kata dia, faktanya saat ini ada peningkatan aktivitas di Timbang.
Kemarin, kata dia, konsentrasi gas CO2 tercatat 1,54 persen volume, sedangkan hari ini, konsentrasi tercatat mencapai 1,95 persen volume. Dengan adanya gempa itu, pihaknya semakin intens melakukan pemantauan aktivitas Timbang.
Pemantauan tidak hanya dilakukan di kawah, tetapi juga di rekahan-rekahan tanah yang diduga menjadi jalur meluncurnya gas. Menurut dia, selama ini gas memang paling banyak mengalir melalui Kali Sat yang bersumber dari Kawah Timbang.
Di Kali Sat, kata dia, saat ini juga sering tercium bau gas belerang. "Kemungkinan bisa mengarah ke status awas jika kegempaan dan konsentrasi gas terus naik," ujar Surono.
Tadi malam, dua gempa dahsyat mengguncang wilayah Kebumen dan Banjarnegara. Gempa pertama berkekuatan 3,7 skala richter terjadi pukul 21.02 WIB, sedangkan gempa kedua pada pukul 02.11 WIB berkekuatan 3,9 skala richter.
Gempa Banjarnegara 2011 yang terjadi di daratan tersebut sempat membuat panik warga di kedua wilayah tersebut. Getaran gempa terasa cukup kuat hingga mampu membuat lampu bergoyang-goyang.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Ahmad Lani, mengatakan kedua gempa tersebut kemungkinan berasal dari sesar aktif yang sudah berumur tua. "Kami belum punya data kegempaan di daerah itu," katanya.
Ia memperkirakan di daerah tersebut memang ada beberapa sesar yang sudah cukup lama tertidur. Gempa tadi malam, kata dia, merupakan pelepasan energi yang sudah lama tersimpan.
Ahmad menambahkan pihaknya baru akan melakukan penelitian di daerah itu jika sudah ada perintah dari atasannya. "Tapi Indonesia memang berada di banyak lempeng atau sesar, jadi gempa merupakan hal wajar," ujarnya. tempointeraktif.com
Gempa Kebumen 2011, Gempa Banjarnegara, Gunung Dieng Siaga, Gempa Bumi Indonesia Terbaru, Gempa Kebumen 3,7SR-3,9SR, Aktivitas Vulkanik Dieng Naik, Info Terkini Gunung Dieng, Status Gunung Dieng Siaga, Kandungan Gas CO2 Gunung Dieng Terus Meningkat, Ramalan Gunung Dieng Meletus 2011, Prediksi Kapan Gunung Dieng Akan Meletus, Info BMKG, Video Gunung Dieng Meletus Terbaru, Youtube Letusan Gunung Dieng 2011,